HAPE-HARGA.COM – Mungkin semua orang pernah mendapat SMS atau bahkan telpon berisi kejutan yang memberikathukan bahwa anda terpilih mendapat hadiah sekian puluh juta hasil undian yang diadakan oleh provider selular yang anda gunakan.
SMS tiba-tiba muncul. Bisa malam, pagi atau sore hari. Umumnya jika penipuan pelanggan diarahkan untuk mendatangi ATM serta diminta untuk membayar sejumlah uang dengan dalih pajak atau adminsitrasi sehingga hadiah dapat cair.
Ada juga modus penipuan di mana target harus mengunjungi web site yang mirip dengan provider yang dicatut namanya. Ujung-ujungnya target diminta menelpon kepada sebuah nomor telpon yang disebut sebagai telpon kantor resmi.
Di bawah ini untuk menghindari penipuan baik atas nama provider telpon selular maupun perushaan lainnya. Tips ini mimin dapatkan dari Manager Telkomsel Tasikmalaya, Fahmy Rozali.
- Ketika mendapat SMS atau telpon hadiah berusaha untuk tenang dan rasional. Jangan dulu terlalu girang atau terlalu apriori. Jangan sampai betul-betul hadiah bener malah diabaikan.
- Tanyakan kepada kantor resmi perwakilan di daerah dekat dengan kediaman anda. Misalnya kantor perwakilan atau lainnya.
- Sangat penting, penipu sudah meminta datang ke ATM dan meminta menyuruh tranfer sejumlah uang, di situlah harus hati-hati betul.
- Kalaupun anda betul-betul penasaran misalnya mendapat pemberitahuan di kantor telpon selular, ada baiknya anda untuk langsung datang ke kantor perushaan resmi. Tanyakn kepada sejumlah pegawai kantor tersebut apakah betul ada program atau tidak.
Ngomong-ngomong Pak Fahmi juga punya pengalaman untik menyangkut gencarnya penipuan yang sering mencatut nama Telkomsel. Setidaknya di mengalami dua kali kejadian.
Di Telkomsel sedang ada penarikan hadiah, Telkomsel Poin. Yang menjadi pemenang utama satu unit mobil sorang ibu-ibu yang tinggal di Jakarta.
Beberapa kali dia menghubungi, selalu diacuhkan hingga maki-maki. Suatu saat pemenang tersebut ditelpon lagi dan bilang “Buat kamu saja hadiahnya”. Fahmi tak kalah jawab “betul bu untuk saya hadiahnya, ini saya rekam”.
Yang jadi soal hadiah tersebut sudah dua bulan belum diambil oleh pemenang. Dalam aturan kalau dua bulan tidak diambil itu hadiah ditarik kembali ke lantor pusat. Singkat cerita, akhirnya pihak Telkomsel Tasikmalaya berhasil mendatangi sanga pemenang tersebut dengan berbagai cara dan berhasil meyakinkan bahwa itu bukan penipuan.
Usut punya usut, si ibu pemenang tersebut ternyata sangat trauma. Sebab saudaranya, seminggu sebelum dia mendapat pemberitahuan hadiah, pernah tertipu sebesar Rp50 juta. Sehingga dia pun sangat yakin jika telpon pemberitahuan asli dari Telkomsel merupakan “penipuan” juga.
Kasus serupa menurut Fahmi, pihak Telkomsel penah kesulitan menghubungi pemanang umrah. Namun dengan bebragai cara, akhirnya pemanang berhasil diyakinkan bahwa dia betul-betul sebagai pemanang dan bukan kena pemipuan.
Fahmi mengakui, bukan hanya masyarakat umum pengguna Telkomsel yang sering mendapat SMS penipuan. Dirinya dan pegwai Telkomsel tak luput dari sasaran SMS berisi penipuan atau iklan konten yang tidak jelas. Menurutnya sulit untuk memberantas aksi penipuan tersebut kecuali pihaknya melakukan edukasi kepada masyarakat.
Namun demikian salah satu triknya, diminta pelanggan berhati-hati. Terutama jika yang mengaku pemberi hadiah sudah meminta nyuruh ke ATM serta memberikan tranferan uang dengan dalih apapun untuk pencairan hadiah. (*)