HAPE-HARGA.com- Manajemen BlackBerry terus memutar otak untuk mendpaat penghasilan memuaskan serta merebut kembali kejayaan masa lalunya. CEO BlackBerry John Chen tengah memilikirkan langkah berikut untuk menyelamatkan perusahaan tersebut.
Salah satu strategi terbarunya, Chen akan menghemat pengeluaran perusaahaan dengan merilis smarphone sedikit perangkat. Namun demikian belum diekatahui model-model BlackBerry minim perangkat tersebut. Di beberapa kesempatan Chen juga pernah mengatakan ia akan membuat kebijakan malawan arus.
"Kami tidak mau membuat perangkat general purpose dengan layar sentuh 5 inci," ungkap Chen seperti diberitakan Kompas Tekno mengutif Reuters, Minggu (10/11/2014).
Menurut Chen, orang di Tiongkok bisa membuat smartphone seperti itu, dengan harga 75 dollar AS. Namun akunya, ia tidak bisa membangun ponsel dengan harga 75 dollar AS.
Ia berharap dengan penerapan minim perangkat pada smarphone besutannya, BlacBerry akan kembali mendapat untung dari upaya efisiensi.
Di pihak lain BlackBerry telah memberi modal samrtphone melawan arus. Yakni BlackBerry Passport yang dibekali ukuran layar 4,5 inci, nyaris berbentuk persegi dengan keyboard QWERTY. Chen mengklaim, smartphone tersebut telah mendapat respon positif dari pasar.
Bulan Desember mendatang, BlackBerry akan mengeluarkan produk terbaru bernama Classic dengan bentuk masih mirip BlackBerry Bold.
Hasil keja keras Chen, keadaan perusahaan BlackBerry mengalami sedikit lebih baik dibanding setahun sebelumnya. Namun demikian, akibat profit belum stabil, perusahaan asal Kanada tersebut masih belum dikatakan “aman”.
Salah satu strategi terbarunya, Chen akan menghemat pengeluaran perusaahaan dengan merilis smarphone sedikit perangkat. Namun demikian belum diekatahui model-model BlackBerry minim perangkat tersebut. Di beberapa kesempatan Chen juga pernah mengatakan ia akan membuat kebijakan malawan arus.
"Kami tidak mau membuat perangkat general purpose dengan layar sentuh 5 inci," ungkap Chen seperti diberitakan Kompas Tekno mengutif Reuters, Minggu (10/11/2014).
Menurut Chen, orang di Tiongkok bisa membuat smartphone seperti itu, dengan harga 75 dollar AS. Namun akunya, ia tidak bisa membangun ponsel dengan harga 75 dollar AS.
Ia berharap dengan penerapan minim perangkat pada smarphone besutannya, BlacBerry akan kembali mendapat untung dari upaya efisiensi.
Di pihak lain BlackBerry telah memberi modal samrtphone melawan arus. Yakni BlackBerry Passport yang dibekali ukuran layar 4,5 inci, nyaris berbentuk persegi dengan keyboard QWERTY. Chen mengklaim, smartphone tersebut telah mendapat respon positif dari pasar.
Bulan Desember mendatang, BlackBerry akan mengeluarkan produk terbaru bernama Classic dengan bentuk masih mirip BlackBerry Bold.
Hasil keja keras Chen, keadaan perusahaan BlackBerry mengalami sedikit lebih baik dibanding setahun sebelumnya. Namun demikian, akibat profit belum stabil, perusahaan asal Kanada tersebut masih belum dikatakan “aman”.
.jpg)
